Meethi pulang ke rumah & menunjukkan rekaman video tersebut kepada
Ekadish, Akash & Sankrant sedang ada bekerja diluar, Meethi berusaha
mengirim video itu langsung ke ponsel Akash tapi tidak bisa.
Meethi menelfon Akash dan memintanya utk segera pulang
karena ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Beberapa saat kemudian,
Meethi menerima telfon dari Ambika yang memintanya utk datang sendirian
ke suatu tempat dlm waktu 20 menit, Ambika mengancam akan bunuh diri
kalau Meethi tidak menurutinya. Meethi pun bergegas pergi ke tempat yang
dijanjikan.
Ekadish menampar Gomti karena Gomti menertawakan tindakan Meethi.
Ekadish : Meethi adalah satu2nya org yang mempercayaiku saat kedua putraku tidak ada yang mempercayaiku!
Dia pergi sendirian utk menyelamatkan keluargaku!Kenapa memang kalau
aku mulai menghargainya? Ibunya benar-benar beruntung melahirkan putri
seperti dia.
Mr. rathore melihat Meethi & Ambika duduk didalam 1 mobil, ia pun mengikutinya.
Ambika membawa Meethi ke tempat yang sunyi. Meethi memperlihatkan
rekaman video itu sekali lagi, Ambika melemparnya. Ambika kemudian
menceritakan semua perbuatannya.
Meethi : Knp kau sangat membenci kami?
Ambika : Karena dirimu, Akash menghancurkan hubungan setelah
pertunangan kami. Dia menolakku. Siapapun yang menolakku akan
mendapatkan akibatnya, termasuk keluarganya.
Meethi : Akash adlh milikku!Akash Chatterjee hanya mencintaiku!Kau tidak akan bisa memilikinya.
Ambika : Diam!
Ambika : Akash adlh milikku!Kau & Akash akan berpisah mulai hari ini!
Meethi : Aku, Meethi Chatterjee, menantu tertua dari Ekadish
Chatterjee, menantangmu, kau tidak akan berhasil dlm permainanmu, ini
sumpahku padamu.
Ambika kemudian mengambil bensin & menyiramkannya ke tubuhnya
sendiri. Meethi berusaha menghentikan Ambika ketika hendak menyalakan
korek api. Ambika melihat kehadiran Mr. rathore.
Ambika : Knp kau ingin melenyapkanku Meethi? Knp?
Mr. rathore mendengar teriakan Ambika.
Ambika mendorong Meethi hingga Meethi berguling jatuh kebawah,
sementara Mr. rathore sedang mencari jalan menuju tmpt Ambika &
Meethi.
Saat Meethi kembali keatas, ia melihat tubuh yang sudah hangus terbakar.
Meethi : Ambika!
Meethi pun dibawa ke kantor polisi.
Sesampainya di rumah, Akash menanyakan keberadaan Meethi pada Ekadish,
tapi Ekadish sendiri tidak tau kemana perginya Meethi. Tak lama
kemudian, polisi menelfon rumah Bundela, Sankrant shock mendengar kabar
kalau Meethi ada di kantor polisi, ia lebih shock lagi mendengar kabar
tentang Ambika.
Akash datang ke kantor polisi untuk menemui Meethi, ia
merasa sedih melihat Meethi tertidur dibalik jeruji besi. Akash
membangunkannya perlahan.
Meethi : Kenapa kau tidak pulang lebih cepat? Sekarang lihat apa yang
terjadi. Kau tau bagaimana Meethi mu kan? Aku tidak mungkin melenyapkan
siapapun. Aku tidak melenyapkan Ambika, dia memintaku untuk datang
kesana. Aku sangat takut! Akash, tolong keluarkan aku!
Akash hanya terdiam dengan mata berkaca2, hatinya hancur melihat
kondisi Meethi seperti ini. Meethi mulai histeris dan mengulang
kata2nya.
Sankrant & Ekadish datang menyusul Akash.
Sankrant : Kenapa kau melakukan ini padanya?
Akash berusaha menahan Sankrant.
Sankrant : Jangan menghalangiku! Tidak satupun dari kita
yang mengenal wanita ini! Selama ini aku sangat menghargainya. Kenapa
kau merenggut seluruh kebahagiaanku? Aku hampir menjadi seorang ayah.
Apa yang telah kau lakukan? Kenapa Meethi?
Meethi berusaha menjelaskan kalau dia tidak melakukannya.
Meethi berusaha menjelaskan kalau dia tidak melakukannya.
Sankrant : Pembunuh! Kau telah melenyapkan istri dan anakku!
Meethi : Akash, tolong buat dia mengerti. Ibu, kau tau yang sebenarnya. Jelaskan padanya kalau aku tidak melenyapkan Ambika.
Sankrant : Seperti penderitaan Ambika hari ini, seperti itu juga kau
akan menderita setiap hari, setiap menit dalam hidupmu! Kau tidak akan
pernah merasa bahagia Meethi!
Sankrant pergi meninggalkan mereka.
Meethi : Kau tau yang sebenarnya bu.
Meethi membenturkan kepalanya ke jeruji besi, Ekadish menahannya.
Ekadish menangis dan berharap dirinya bisa menggantikan Meethi.
Meethi : Sankrant sudah seperti adikku sendiri. Mana mungkin aku merenggut kebahagiaan darinya?
Akash memeluk Meethi. Polisi memberitahu kalau waktu mereka sudah
habis dan memaksa mereka keluar. Akash dan Ekadish berjanji bahwa Meethi
akan baik-baik saja.
Meethi : Bawa aku pergi dari sini Akash!!
Mukhta & Vishnu berkunjung ke rumah Takhur.
Damini : Kalau aku tau kalian akan datang, aku akan menghubungi Meethi dan Akash utk datang juga.
Mukhta mencoba menghubungi ponsel Meethi tapi tidak tersambung.
Nenek : Vishnu, kau mendapatkan pekerjaan itu berkat Mukhta bukan?
Lebih baik kalau kau bergabung dengan Rathore, kau tidak akan dipanggil
bawahan, kau bisa mendapatkan reputasi seorang bos. Rumah besar, mobil
mewah. Demi dewa, kau tidak akan pernah menyangka seperti apa pekerjaan
Rathore.
Mr. rathore tiba di rumah Takhur.
Tuan Takhur : Damini, tolong ambilkan makanan untuk juga Raghuvendra. Kemarilah nak.
Mr. rathore hanya diam ditempat.
Tuan Takhur : Raghuvendra?
Tuan Takhur berjalan mendekatinya.
Tuan Takhur : Ada apa?
Mr. rathore : Meethi.
Mukhta yang awalnya mengabaikan kehadiran Mr. rathore mulai penasaran, ia dan Vishnu berjalan mendekatinya
Mukhta : Meethi kenapa? Meethi baik-baik saja kan? Jawab ayah, Meethi baik-baik saja kan?
Mr. rathore : Meethi ditahan polisi.
Damini menjatuhkan piringnya mendengar ucapan Mr. rathore. Damini berlari kearahnya.
Damini : Bagaimana itu bisa terjadi?
Mr. rathore : Dia menjadi tersangka kasus pembunuhan.
Damini : Siapa?
Mr. rathore : Ambika.
Semua orang shock mendengarnya.
Mr. rathore kembali ke kantor polisi utk diinterogasi.
Polisi : Tdk mungkin Meethi bisa bebas dari penjara sekarang.
Kau ada disana tapi tidak melihat apapun? Beritahu apa yang kau lihat.
Mr. rathore hanya teringat saat Ambika berteriak pada Meethi karena
dia sedang mencari jalan saat peristiwa itu terjadi. Adegan ini berupa
flashback. Polisi melihat Mr. rathore termenung.
Polisi : Meethi Chatterjee sudah menghabisi nyawa saudari iparnya. Kau ada disana tapi kau tidak melihat apapun?
Mr. rathore : Dia adalah putrinya nyonya Ichcha.
Polisi : Aku tidak mengerti maksudmu. Dtg lagi besok.
Mereka mendengar teriakan Meethi.
Meethi : Ambika!Jangan nyalakan apinya!Paman!Suruh dia berhenti!
Mr. rathore berlari kearah sel Meethi.
Meethi : Kumohon tolong hentikan dia!Paman, tolong selamatkan Ambika.
Mr. rathore merasa sedih melihat kondisi Meethi.
Ekadish menghampiri Akash yang sedang menelfon pengacaranya.
Ekadish : Dia akan baik-baik saja. Ibu sangat yakin dia akan segera bebas.
Akash : Ibu pasti merasa senang sekarang karena hanya ini yang ibu
inginkan. Satu menantumu sudah meninggal dunia karena terbakar dan
satunya lagi masuk penjara. Pergilah bagikan manisan ke seluruh kota
karena ini berita baik bagimu. Pertama ibu menghasut Meethi untuk berada
dipihakmu. Tidak tau apa yang telah ibu lakukan tapi ibu telah
menyingkirkan kedua duri itu dari jalanmu.
Ekadish : Bukan seperti itu. Aku akui aku tidak menyukai
Ambika, tapi aku tidak punya dendam pada Meethi. Dia adalah menantuku.
Cobalah untuk mengerti.
Akash : Cukup! Ibu hanya berpura2! Satu orang telah meninggal dunia akibat perbuatanmu
Ekadish : Aku akui aku pernah melakukan banyak kesalahan tapi kali ini aku mengatakan yang sebenarnya.
Ekadish mengambil sebuah pisau dan melukai pergelangan tangannya.
Pavitra : Kakak!
Ekadish : Kau sudah mempercayaiku sekarang? Meethi adalah menantuku.
Dia sudah seperti putriku sendiri. Kuberitahu kau, dia bukan musuhku.
Akash mulai panik mengobati luka dipergelangan tangan Ekadish.
Ekadish : Aku tidak melakukan apapun. Dia ingin melindungi keluarga
kita dengan mengungkapkan kebenaran tentang Ambika. Dia sudah
mendapatkan buktinya tapi kemudian Ambika menelfonnya, Meethi bergegas
menemuinya. Kau tidak dengar saat Meethi berteriak (di penjara) bahwa
Ambika yang membakar tubuhnya sendiri? Istrimu tidak bersalah.
Selamatkanlah dia.
Di kantor polisi, Chaubey mengamuk kepada Meethi.
Chaubey : Beraninya kau menyentuh putriku? ! Kau telah melenyapkan
putriku dan anaknya! Aku tidak akan tinggal diam jika pembunuh putriku
tidak dihukum. Aku pastikan kau akan dihukum gantung atas kejahatan ini!