SINOPSIS VEERA episode 682 Di rumah Balwant, Balwant memberikan restunya pada Veera karena merasa sangat bahagia “Kamu telah membantu anakku menjadi semakin membaik dan memberinya nilai moral yang baik, bahkan saat ini Baldev sedang memikirkan tentang keuntungan yang bisa didapat oleh desa kita” puji Balwant penuh dengan rasa bangga “Ayah benar benar merasa sangat bahagia begitu ayah tahu kalau Baldev akan membangun sebuah mall” Bansuri nampak tidak suka, sedangkan Veera tertegun “Sudah sekarang saatnya kita makan” sela Manjeet, Veera segera berlalu dari sana, Baldev bergegas menyusul Veera, sedangkan Manjeet hanya bisa geleng geleng kepala melihat sikap Baldev
“Baldev itu memang tolol, dia pergi mengikuti istrinya untuk meyakinan perempuan itu pastinya” bathin Manjeet kesal
Sesampainya dikamar, Baldev berusaha menjelaskan ke Veera “Veera, aku tidak memberitahu ayah tentang pembangunan mall itu” Veera tidak mengguubrisnya dan mengalihkan pembicaraan mereka”Apakah kamu mau makan ?”, “Bibi Manjeet yang mengatakannya pada ayah” Veera kembali tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Baldev “Apakah kamu makan manisan ?”, “Apapun yang kamu suka, aku mau” Veera langsung menyela “Itu berarti kamu tidak ingin apapun dariku tapi aku ingin”, “Jika itu tentang tanah maka ,,,” Baldev tidak melanjutkan kalimatnya
“Baldev, aku ingin harimu besok, setiap menit, aku ingin menghabiskannya bersama dirimu” Baldev tersenyum, Veera pun membalas senyum Baldev “Kadang kadang kamu membuat aku tegang, aku kira kamu akan marah dan kesal denganku tapi lihat ,,, ternyata kamu hanya ingin menghabiskan waktumu bersamaku” Veera tersenyum manis sambil menatap suaminya ini “Aku suka menghabiskan waktuku bersamamu dan aku juga tidak kesal denganmu” Baldev semakin senang dibuatnya
Keesokan harinya, Manjeet memberikan kabar pada Bansuri kalau Veera dan Baldev belum berbaikan karena Veera masih marah dan Baldev juga tetap pada pendiriannya, saat itu Balwant meminta mereka untuk sarapan pagi bersama “Semua pekerjaan telah selesai dikerjakan oleh Bansuri karena Veera tidak bangun pagi pagi” Manjeet berusaha memuji Bansuri didepan Balwant,saat itu Baldev dan Veera datang menemui mereka dan berkata “Veera juga sudah siap, kebetulan kami akan pergi keluar bersama” Balwant tersenyum melihat anak dan menantunya ini “Ayah, bolehkah kami pergi dulu ?” Balwant mengangguk “Tugasmu memang mengajak istrimu, jangan pulang sebelum malam ya !”, “Kami akan sarapan diluar, ayah” kemudian Baldev dan Veera pergi keluar,
Bansuri dan Manjeet sangat kesal melihat kemesraan mereka berdua “Kakak, apakah kita harus mengikuti mereka ?” Bansuri semakin tidak suka dengan Veera “Jika mereka tahu kalau kita yang mencoba memecah belah mereka, mereka pasti akan menggagalkan rencana kita, Bansuri” Bansuri lalu membuat alasan “Veera ini sangat cerdas, dia harus segera pergi dari kehidupan Baldev jadi aku harus memikirkan sesuatu yang besar untuknya” bathin Manjeet kesal
Di rumah Ratan, Gunjan sedang sibuk membantu Ratan didapur “Gunjan, kamu ini telah melakukan kesalahan dengan menyalahkan dirimu sendiri dan meninggalkan hidupmu” Gunjanhanya terdiam ”Kamu mencoba menghukum dirimu sendiri karena Ranvi selalu mengingatkanmu akan kesalahanmu, ibu akan menjelaskan pada Ranvi dan ibu yakin kalau kemarahannya akan segera lenyap dengan berlalunya waktu, dia akan kembali padamu, Gunjan” Ratan sangat sedih melihat kemarahan Ranvi yang berlarut larut “Ibu tidak akan bisa memaafkan diri ibu sendiri jika ada sesuatu yang terjadi padamu, ibu tidak ingin kehilangan anak perempuan ibu karena kesalahan anak laki laki ibu, jadi berhentilah menangis sekarang dan tersenyumlah” Gunjan tersenyum
“Tuhan ada disini, Dia pasti akan membuatnya semua kembali membaik, selalu ada pagi hari yang cerah setelah kita melewati malam yang gelap dan mencekam” hibur Ratan “Ibu aku jadi teringat pada sebuah cerita ketika aku kecil dulu, kalau hidup itu seperti Tawa dan Roti, meskipun sampai tangannya terbakar, dia tidak juga bisa membuat roti yang enak” Ratan tersenyum mendengarnya, saat itu Ranvi datang menemui mereka “Hari ini kita makan apa ?”, “Duduklah disini, Ranvi ,,, Gunjan sedang membuat paratha yang pedas” sahut Ratan “Biarkan saja, aku sudah terlambat” Ratan menatap kearah Ranvi dengan tatapan tidak suka “Baiklah, aku akan memakannya lalu pergi” Gunjan segera menyajikan roti untuk Ranvi dan Ranvi menyukainya
Veera mengajak Baldev ke sekolah “Kamu telah menghidupkan kembali beberapa kenangan masa kecilku, Baldev” Baldev mencoba menggoda Veera tentang masa lalu mereka berdua ketika masih anak anak, Veera tertawa senang, saat itu Veera melihat seorang guru sedang mengajar sesuatu yang keliru “Aku akan membenarkan apa yang diajarkan oleh guru itu”, “Veera, dia akan mengajar apa yang dia tahu” Veera mengangguk “Iya memang benar tapi apa yang dia atau kita lakukan dalam hal ini ? Anak anak akan mempelajari apa yang dia dapat tapi kalau pelajarannya keliru seperti ini, bagaimana ? Kasihan kan nasib mereka mendapatkan pelajaran yang salah, untung saja kakakku menyekolahkan aku keluar dari desa” Veera mencoba membuat Baldev sadar betapa pentingnya sekolah “Apakah yang kamu katakan ini untuk dirimu sendiri atau untukku ?” Baldev mulai bisa membaca maksud Veera mengajaknya ke sana
Di rumah Ratan, Gunjan berusuaha mendekati Ranvi “Ranvi, apakah aku boleh ikut denganmu ke studio ?”, “Apa yang akan kamu lakukan disana ?” tanya Ranvi dingin “Gunjan akan bosan berada dirumah terus, ajaklah dia, Ranvi” sela Ratan “Baiklah” kemudian Ranvi meminta restu Ratan dan berlalu dari sana, Ratan berdoa pada Tuhan untuk Ranvi dan Gunjan, agar jarak diantara mereka segera berakhir,
Sementara itu di sekolah, Baldev mulai merasa jengah berada disana
“Veera, ayoo kita pergi dari sini, aku ingin menghabiskan waktu
bersamamu” Veera kemudian mengajak Baldev ke halaman dimana dulu mereka
selalu bermain disana, Veera kemudian duduk diayunan dan meminta Baldev
untuk duduk disana juga “Sebenarnya kamu ingin aku melakukan apa, Veera
?” tiba tiba ayunan itu bergetar, Baldev langsung bangun dan berkata
“Ayunan ini untuk anak kecil ! Kalau aku mendudukinya, ayunan ini pasti
akan rusak” Veera tersenyum dan berkata
“Iya, anak anak itu masih
sangat ringan dan impian mereka akan terbang seperti burung, kita
seharusnya mengajari mereka terbang menuju ke impian mereka”, “Apa yang
sebenarnya ingin kamu jelaskan padaku, Veera ?” Veera masih tersenyum
“Sekolah ini hanya mengajar anak anak desa ini tapi tidak jauh berbeda
dengan sekolah di kota, jika mereka bisa belajar lebih banyak lagi, maka
mereka harus keluar dari desa ini dan pendidikan yang tidak tuntas,
tidak bisa mewujudkan impian mereka menjadi kenyataan” Baldev mulai
merenungkan ucapan Veera
“Aku akan memesan makanan” ujar Veera
kemudian, saat itu seorang wanita datang kesana dan memberikan salam
pada Baldev “Maaf, tapi aku tidak mengenal anda” Veera lalu mengenalkan
pada Baldev kalau wanita itu adalah ibu guru Savita “Bu guru Savita ini
biasanya mengajar di kota dan sekarang, beliau mengajar di desa kita,
dia juga mempunyai rencana untuk membangun sekolah lanjutan” Veera
mencoba menjelaskan ke Baldev “Waah bagus itu, apa yang bisa aku lakukan
?” tanya Baldev penasaran “Berikan aku waktu lima menit, aku ingin
menjelaskan rencananya”, “Tentu saja !” kemudian bu guru Savita
menunjukkan rencananya pada Baldev “Dengan fasilitas yang tersedia maka
anak anak akan memperoleh pendidikan yang berkawalitas”
Baldev
melirik ke arah Veera, setelah selesai menerangkan ke Baldev, bu guru
Savita meminta Baldev untuk memikirkannya dan berlalu dari sana
“Pikirkan sekali saja, Baldev ,,, karena bagaimanapun juga sekolah itu
sangat diperlukan dan anak anak kita juga bisa mendapatkan masalah yang
sama nanti kalau sekolah ini tidak terwujud, mereka tidak perlu pergi
keluar desa kita karena semuanya ada disini” Baldev pun merenung
BACA JUGA SELANJUTNYA
LIKE FANS PAGE INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA