SINOPSIS MOHABBATEIN episode 61
Ketika Raman pulang ke rumah setelah mandi di rumah keluarga Iyer, tiba tiba tuan Bhalla menegur Raman karena telah meninggalkan Ishita sendirian dipesta, tuan Bhalla meminta Raman untuk minta maaf pada Ishita karena telah mengabaikannya “Aku tidak akan meminta maaf, ayah ,,, pikirkan saja sendiri apa yang dia inginkan, dia bukan anak kecil lagi, aku juga tidak mengikatnya dengan sebuah rantai, dia itu berpendidikan, dia itu bisa pulang ke rumah sendiri, jadi tidak usah membuat gosip” ujar Raman ketus dan berlalu dari sana,
Tuan Bhalla sangat marah, nyonya Bhalla mencoba untuk menghiburnya, nyonya Bhalla sangat mengkhawatirkan Raman yang pergi ke kantornya tanpa sarapan terlebih dulu “Ruhi, nanti nenek akan mengantarkan kamu ke sekolah ya”, “Aku akan pergi ke sekolah dengan ibu Ishi, nenek” ujar Ruhi kemudian Ruhi pamitan pada semua orang dan pergi bersama Ishita
Teman teman nyonya Bhalla berkunjung ke rumahnya dan bertanya padanya “Nyonya Bhalla, apakah kami boleh memarkirkan mobil kami di taman ?”, “Waahh sekarang besanmu itu sekretaris umum apartemen ini ya ?” tanya teman teman nyonya Bhalla, nyonya Bhalla kemudian menyuruh Dolly untuk mengundang Amma ke rumah mereka,
Dolly mengunjungi rumah Amma “Nyonya Iyer, nyonya Bhalla mengundang anda ke pesta kitty”, “Kitty ? Kami lebih suka anjing” ujar Amma bingung “Bukan kucing tapi pesta kitty” Mihika kemudian menjelaskan pada Amma tentang pesta kitty
“Pestanya ada di rumah nyonya Bhalla”, “Aku tidak mau datang” ujar Amma jengah “Kami akan mengadakan arisan juga, setiap orang harus memberikan 5000 rupee dan nanti seseorang akan mendapatkan sampai 1 lakhs rupee karena akan ada 20 tamu yang datang” jelas Dolly “Datanglah untuk makan siang nanti, kebetulan kami memasak makanan vegetarian juga untuk anda” ujar Dolly lagi “Sampai hari ini mereka tidak pernah mengundangku, ada apa ini ? Ini pasti rencana nyonya Bhalla” Amma mulai curiga “Hanya ngobrol ngobrol saja, bibi ,,, aku rasa seharusnya bibi pergi ke pesta itu” bujuk Mihika
Appa datang dan menyapa semua orang, kebetulan saat itu Ishita juga datang dan meminta kopi pada Mihika “Kakak, bagaimana keadaan Raman ?” saat itu Appa mendapat telfon dari seseorang dan memberikan telfon itu ke Ishita “Ini dari asosiasi Delhi Tamil, Ishu” Ishita kemudian ngobrol dengan mereka dan berterima kasih pada mereka untuk penghargaan yang diberikan untuknya “Aku akan berusaha datang kesana dan menerimanya tapi aku tidak bisa berjanji” Ishita benar benar merasa senang dan mengabarkan pada Amma kalau dia akan mendapat sebuah penghargaan untuk kontribusi atas kerja sosialnya selama ini “Acaranya malam ini, ibu ,,, dan seluruh keluarga diundang”, “Kita semua akan pegi kesana, keluarga Iyer dan keluarga Bhalla” sahut Appa “Ishita, jangan lupa beritahu keluarga mertuamu ,,, ayah, akan menelfon Raman”, “Ayah, biar aku saja yang menelfonnya” pinta Ishita
Di kantor Raman, Raman sedang sangat marah pada karyawannya, saat itu Ishita menelfonnya “Ada apa ini ?” bentak Raman, Ishita berusaha bicara semanis mungkin karena dirinya sedang berada didepan keluarganya “Aku ingin memberitahu sebuah kabar baik”, “Apakah kamu mau meninggalkan rumahku ?” ujar Raman ketus “Belum” ujar Ishita manis lalu memberitahunya tentang pesta penghargaan itu “Apakah kamu mau datang bersamaku ?”, “Apakah kamu sedang mabuk ? Kamu pikir aku mau pergi sama kamu ?” balas Raman sengit
“Ooooh aku bahagia sekali, kamu mau datang kesana bersamaku” Ishita tidak menggubris ucapan Raman dan berpura pura kalau Raman bersikap baik padanya “Aku tidak akan datang !” nada bicara Raman terdengar ketus “Datanglah tepat waktu ya, aku akan menunggu kamu” Appa dan Amma tersenyum senang melihat Ishita bahagia, Ishita lalu mengabarkan pada semua orang kalau Raman akan datang “Undang keluarga Bhalla juga” pinta Appa, sementara Raman sendiri tidak tahu penghargaan apa yang diperoleh Ishita, sedangkan Ishita juga sedang berfikir tentang ucapan Raman dan merasa kesal sambil menyebutnya Ravan Kumar bukan Raman Kumar
Mihir mencoba menelfon tuan Bhalla “Paman, malam ini Ishita akan menerima sebuah penghargaan tapi Raman menolak menemaninya ke acara tersebut” ujar Mihir, saat itu Ishita pulang ke rumah keluarga Bhalla dan mengabarkan pada semua orang kalau dirinya mendapat sebuah penghargaan, Mihir mendengar suara Ishita melalui telfon dan mendengar Ishita menyebut alamat acara itu “Kami semua tentu akan datang, Ishita” ujar tuan Bhalla, tuan Bhalla langsung menyuruh Mihir “Mihir, bawa Raman ke acara penghargaan itu bagaimanapun caranya !”, “Baik ! Jangan khawatir, paman ,,, aku akan memastikannya” ujar Mihir
Tak lama kemudian pesta kitty dimulai di rumah nyonya Bhalla, Amma datang dan mendengar mereka menggosip, Amma kaget dan berusaha ngobrol dengan mereka, nyonya Bhalla lalu mengajak Amma untuk bermain kartu,
Sementara itu Tannu tertawa terbahak bahak ketika mendengar cerita Ashok yang mengatakan pada Raman kalau Ruhi adalah anaknya, Shagun terlihat kesal dengan mereka berdua “Ashok telah merusak reputasiku didepan Raman”, “Biarkan saja, Shagun ,,, kita manfaatkan saja” ujar Tannu senang “Apa kamu bilang ?” Shagun tertegun, Tannu memberikan sebuah ide pada mereka “Aku akan membuatmu sebagai seorang wanita yang tidak berdaya dimana suaminya telah membawa pergi anaknya, semua orang akan melihat kamu seperti seorang ibu dan Ishita sebagai wanita kedua” ujar Tannu senang
“Kalian harus bisa menundukkan Raman, tapi apa yang aku dapatkan ?”, “Aku telah memberikan kamu semuanya sampai sekarang, apa lagi yang kamu inginkan ?” sela Ashok menimpali pertanyaan Shagun “Aku tidak tahu, aku benar benar lelah dengan semua ini” ujar Shagun jengah “Kamu hanya harus melakukan apa yang Tanu lakukan, Shagun” pinta Ashok “Tapi kamu berjanji kalau kamu akan menikahi aku”, “Tentu saja, aku akan menikahi kamu begitu Ruhi berada di pihak kita, aku sangat mencintai kamu, Shagun ,,, aku janji padamu” balas Ashok
Amma menceritakan pada semua orang kalau Ishita akan mendapatkan
penghargaan “Aku rasa aku harus pergi sekarang, tapi aku merasa
senang bermain permainan ini bersama kalian karena semua orang kalah”
ujar Amma senang, kemudian semua orang pulang setelah menikmati waktu
yang menyenangkan tersebut “Simmi, kamu mengajari ibumu dengan sangat
baik sehinggga ibu kalah tapi bagaimanapun juga ibu harus pergi ke
acara penghargaannya Ishita nanti” ujar nyonya Bhalla
Di kantor
Raman, Pathak, pengacara Raman bertanya pada Raman “Tuan Raman, apakah
ada masalah ?”, “Aku membutuhkan nasehatmu, bagaimana jika aku ingin
memberikan hak asuh Ruhi pada Ashok dan Shagun ?” Pathak tertegun “Apa
yang anda katakan ? Ruhi itu putri anda kan ? Kenapa anda ingin
mengirimkan dia kembali pada mereka ?” tanya Pathak heran “Diam kamu !
Kamu ini penasehat hukumku ! Bukan temanku !” bentak Raman “Aku bisa
melihat kasus ini bahwa seorang ayah ingin mengembalikan kembali
putrinya pada ibunya, tapi ingat tuan Raman, anda mendapatkan hak asuh
Ruhi berdasarkan statement Ruhi" Raman mulai berfikir
"Hakim pasti
akan menanyai anda tuan, kenapa anda mengambil keputusan ini ? Kalau
boleh aku tahu, apakah tuan Ashok mengatakan sesuatu pada anda ?”
Raman langsung marah “Apakah anda bisa mengatakan pada Ruhi kenapa anda
membuatnya menjauh darinya, apakah anda bisa mengatakan pada nyonya
Ishita ?” akhirnya Raman meminta maaf pada Pathak “Aku butuh waktu untuk
memikirkan hal ini, aku minta jangan kamu katakan apa yang kita
bicarakan ini pada siapapun !” Pathak bisa memahaminya dan berlalu
dari kantor Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 62
BACA JUGA SELANJUTNYA
BANTU LIKE FANS PAGE INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA