SINOPSIS VEERA episode 681 Bansuri sedang memikirkan Gunjan Aku akan bicara dengan Gunjan dan bertanya padanya kenapa Ranvi tidak mengajaknya ke pesta peluncuran CD nya, saat itu Bansuri sedang dalam perjalanan ke rumah Ranvi, ditengah perjalanan, beberapa perempuan menyindirnya karena telah berbohong kalau Ranvi akan mengajak dirinya ke pesta itu, Bansuri merasa kesal dibuatnya, sementara itu pesta peluncuran CD Ranvi telah selesai, seorang gadis kecil menghampirinya, Ranvi tersenyum pada gadis kecil itu, gadis kecil itu meminta tandatangan Ranvi karena dia suka mendengarkan lagu lagu Ranvi, Ranvi memberikan tandatangannya lalu berfoto bersama dengan gadis kecil tersebut, Gunjan melihat Ranvi di televisi sambil menangis,
Ratan dan Veera juga melihatnya ditelevisi “Ibu jadi teringat pada masa kecil Veera dulu ketika melihat Ranvi bersama gadis kecil itu, Ranvi memang suka sekali merawat anak anak” ujar Ratan penuh haru “Aku tahu, ibu ,,, tapi apa yang dilakukan kakak kali ini pada Gunjan, tidaklah benar” sela Veera, tepat pada saat itu Bansuri mendatangi rumah Ratan dan langsung membentak Veera dengan keras, Bansuri terang terangan menyalahkan Veera untuk apa yang dialami oleh Gunjan “Aku mengatakan apa yang aku lihat ! Dan Veera memang sengaja melakukan hal ini untuk menghina kami setelah Baldev tidak mendengarkan pendapatnya !” Ratan dan Veera tertegun, Gunjan yang mendengar teriakan ibunya, segera turun dari lantai atas dan menegur ibunya
“Sudah cukup, ibu ! Jangan menyalahkan Veera ! Dia tidak ada hubungannya dengan hal ini !” Bansuri sangat marah mendengarnya “Ibu tahu kan kenyataan yang sebenarnya ? Akulah alasannya ! Aku telah kehilangan dirinya selamanya, sejak kapan ibu akan menolak semua ini ? Aku sebenarnya tidak ingin mengajak ibu karena aku telah kehilangan hak untuk bertanya atapun meminta apapun ke Ranvi !” ujar Gunjan sambil menangis, Bansuri tertegun lalu melirik ke arah Ratan dan bertanya “Ratan, apakah kamu tahu tentang hal ini ? Aku akan menelfon nyonya Chaiji, aku akan bicara dengannya !” Ratan langsung menyela
“Kakak saat ini sedang kurang enak badan, dia sedang tertidur” Bansuri pun nyolot “Nyonya Chaiji tahu kalau Gunjan itu sedang hamil dan tidak ada seorangpun yang mengatakannya padaku, bahkan juga ketika mereka sedang menghadapi sebuah masalah, apakah Gunjan ini anak yatim piatu ?” Ratan meminta maaf pada Bansuri karena tidak menceritakan hal ini padanya “Tidak ! Ibu tidak boleh bicara dengan Ranvi mengenai hal ini, tidak ada seorangpun yang ikut campur dalam masalah ini” sela Gunjan “Aku ingin bicara denganmu, Gunjan !”
Bansuri segera mengajak Gunjan ke sebuah ruangan “Ibu, kenapa ibu membawa aku ke kamar, ibu bisa saja kan bicara di depan semua orang ? Mereka semua mendukungku, bu !”, “Jangan menyalahkan semuanya pada ibu atau semua orang akan bersikap seperti Ranvi ? Ini adalah kesalahan Ranvi !” Gunjan menggeleng “Tidak, ibu ,,,aku yang telah menyakiti perasaannya” Bansuri menyela “Ini bukan seperti itu, Ranvi tidak mempromosikan pekerjaanmu, itulah mengapa kamu tidak mengatakan pada siapapun tentang kehamilanmu tapi ketika kamu mengubah pikiranmu untuk tetap mempertahankan bayimu itu, tapi ternyata bayimu meninggal karena kecelakaan”, “Aku bohong padanya dan merusak kepercayaannya, bu ,,, aku berniat untuk menggugurkan bayi kami tanpa memberitahu Ranvi terlebih dulu” Gunjan semakin sedih
“Lalu kenapa ? Apakah hal ini akan menghancurkan pernikahanmu ? kamu ini adalah istrinya, dia pasti tidak bisa berpisah lama darimu, jika Ranvi ingin seorang anak maka berikan dia anak !” Gunjan tertegun “Bagaimana caranya ? Dia bahkan tidak mau melihat diriku, dia juga tidak mau menghabiskan waktu bersamaku”, “Ibu yakin, Ranvi tidak akan mengambil langkah yang besar, jadi tidak usah cemas, Gunjan ,,, Ranvi sangat mencintai kamu, jika kamu mencobanya lagi, dia pasti akan mencintai kamu lagi, gunakan kecantikanmu dan penampilanmu, jangan hanya menunggu dirinya, jika dia beralih ke wanita lain, itu adalah sebuah kekalahan terbesarmu, buatlah dia kembali padamu, Gunjan” hibur Bansuri
Di rumah Balwant, ketika Baldev pulang ke rumah, Baldev langsung bertanya pada bibinya tentang Veera, apakah Veera sudah pulang atau belum ? “Belum, dia belum pulang, mungkin dia sedang mengatakan pada ibunya kalau kamu telah memutukan untuk melawan ibunya, nanti kalau ayahmu pulang, temui dia dan katakan tentang keputusanmu untuk membangun sebuah mall” bujuk Manjeet “Aku belum menandatangani surat surat itum nanti aku akan bicara dengan ayah” Manjeet tersenyum sinis begitu mendengar ucapan Baldev ”Rupanya Baldev sedang memikirkan Veera” bathin Manjeet dalam hati
Saat itu Balwant datang dan berkata “Ayah telah berjanji pada mereka kalau kamu dan Veera akan menemui semua orang setelah kamu pulang dari Goa nanti” Manjeet bergabung bersama mereka dan mengatakan tentang ide Baldev yang akan membangun sebuah mall, lalu Manjeet juga mengungkapkan keuntungan dari sebuah mall untuk desa mereka, Balwant nampaknya menyukai ide Baldev ini “Hari ini ayah bangga padamu, nak”, “Benarkah, ayah ? Apakah ayah akan bahagia ?” Balwant langsung mengangguk
“Mengapa tidak ? Selama ini ayah selalu saja membandingkan kamu dengan Ranvi, dengan begitu semua orang akan memujimu seperti mereka memuji Ranvi, lihat bagaimana ayah bangga padamu, Baldev ,,, tunjukkan pada ayah rencanamu” Baldev bergegas mengambilnya “Sebaiknya telfon Bansuri dulu, Balwant” pinta Manjeet sambil tersenyum senang dan berfikir kalau Balwant seharusnya tidak melihat surat surat itu atau dia akan tahu kalau tanah yang digunakan itu adalah tanah dewan desa, begitu stempel dewan desa ada disana maka semuanya akan baik baik saja bathin Manjeet
Di rumah Ratan, Ratan mengatakan pada Bansuri kalau dirinya akan
membicarakan masalah ini dengan Ranvi “Sudah tidak perlu ! Gunjan akan
mengurusi semuanya” sela Bansuri “Oh ya, Veera ,,, ibu harap kamu tidak
bertengkar dengan Baldev soal tanah dewan desa” Veera menangguk kemudian
berlalu dari sana menyusul Bansuri yang sudah pergi duluan
Tak lama
kemudian Ranvi pulang kerumah dan ngobrol dengan Ratan “Ibu, tadi aku
melihat Veera dan ibu Bansuri keluar dari rumah kita” Ratan mengangguk
“Iya, mereka tadi datang tapi sudah pulang” kemudian Ranvi menceritakan
soal peluncuran CDnya “Ibu melihatnya di televisi tadi”, “Dimana bibi
Chaiji ?” tanya Ranvi heran “Bibimu sedang tidur di kamarnya” ujar Ratan
sambil melirik ke makanan yang ada di meja,
Saat itu Gunjan
menghampiri mereka, Gunjan meminta Ranvi untuk ganti baju dulu,
sementara Gunjan akan menyiapkan makanan, seolah olah tidak ada masalah
diantara mereka, setelah Ranvi berganti baju, Ranvi duduk untuk
menikmati makan malam “Ibu, ayo kita makan bersama”, “Gunjan lebih baik
lepas dulu gelangmu itu, kamu sudah memakainya sejak tadi sore” Gunjan
menuruti perintah Ratan dengan melepas gelangnya kemudian menyiapkan
makanan untuk mereka,
Ranvi menatap kearah Gunjan “Apa yang kamu
lihat, Ranvi ? Gunjan tidak akan mengatakan apapun, dia juga tidak akan
bertengkar atau mengeluh karena dia telah menerimanya sebagai
kegagalannya” Ranvi hanya terdiam mendengar ucapan Ratan “Gunjan bahkan
merasa kalau dirinya telah melakukan sebuah kejahatan besar dan dia
seharusnya mendapatkan hukuman, kamu menginginkan hal ini kan ? Agar dia
tidak tersenyum lagi dan bicara lagi dan berkeliaran dirumah ini
seperti seorang penjahat ?” Ranvi menggeleng
“Tidak, ibu !”, “Lalu
apa yang kamu inginkan, Ranvi ? Apakah Gunjan tidak memiliki kesempatan
yang lain untuk bahagia ? Apakah Gunjan tidak boleh tersenyum ? Kenapa ?
Apa yang telah dia lakukan sehingga kamu menghukumnya seperti ini ?”
tanya Ratan heran “Benda yang pecah bisa digabungkan kembali tapi
seseorang yang hatinya hancur tidak mempunyai harapan untuk bersatu
kembali” Ranvi dan Gunjan hanya terdiam mendengar semua ucapan Ratan
SINOPSIS VEERA episode 682 by. Sally Diandra
LIKE FANS PAGE INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA